Manado – Sukses menggelar kegiatan Collaborative Destination Development (CDD) dengan tema Diving in The North Sulawesi : Surga Bawah Laut di Utara Indonesia pada November tahun lalu, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Manado kembali menggelar kegiatan CDD pada Senin (10/12). Kali ini Bandara Sam Ratulangi Manado menggelar kegiatan CDD di pulau yang menjadi salah satu destinasi terbaik dunia yakni Pulau Bali. Dipilihnya pulau Bali sebagai tempat pelaksanaan CDD tahun ini krn Sulawesi Utara mempunyai kemiripan dengan Pulau Bali dalam hal obyek wisata serta toleransi masyarakatnya.
Rombongan dari Sulawesi Utara yang terdiri dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Staf Ahli Pariwisata Gubernur Sulawesi Utara, Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Sulut, Ketua Indonesia Hotel General Manager Association, dan tentunya Perwakilan dari Bandara Sam Ratulangi telah tiba di Bali pada Minggu (9/12) dan diterima langsung oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi. Rombongan langsung melaksanakan site visit di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, site visit ini dilaksanakan guna mengetahui kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pengelola bandara dalam mempromosikan pariwisata di Bali.
PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi kembali menyelenggarakan CDD tahun ini karena saat ini Sulawesi Utara mulai menunjukkan geliatnya dalam industri pariwisata, utamanya sejak tahun 2016 dimana charter flight dari Cina mulai masuk ke Sulawesi Utara. Pertumbuhan jumlah wisatawan asing yang masuk ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi Manado pada periode Januari hingga Oktober 2018 mencapai 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, peningkatan positif ini harus diantisipasi dengan kerjasama dan koordinasi dari seluruh pelaku bisnis pariwisata serta instansi terkait untuk mempersiapkan infrastruktur serta strategi pengembangan sektor kepariwisataan dengan baik. Melalui kegiatan CDD ini diharapkan agar dapat terjalin kolaborasi yang erat antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata masing-masing untuk saling bekerjasama dalam melakukan pengembangan pariwisata.
“CDD yang digagas Angkasa Pura I ini menjadi ajang bagi kami untuk melakukan benchmarking di Bali, kemarin kami sudah melaksanakan site visit ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, disana kami melihat bahwa Angkasa Pura telah mengakomodir promosi pariwisata melalui fasilitas yang ada seperti Tourist Information Center,” ungkap Daniel Mewengkang, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
Gayung bersambut, Yanus mengungkapkan bahwa selama ini mengharapkan agar destinasi wisata di daerah lainnya juga dapat berkembang, Manado telah memiliki potensi yang luar biasa ditunjang dengan posisinya yang sangat mendukung dari sisi geografis. Dengan adanya potensi ini, regulasi dan penataan area wisata harus mulai disesuaikan agar dapat memberi manfaat bagi negara.
“Kami akan mendukung pemerintah Sulawesi Utara yang ingin melakukan promosi di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga wisatawan yang datang ke Bali dapat mengenal Sulawesi Utara dan tertarik untuk datang ke Sulawesi Utara,” ungkap Yanus.
Usai melakukan kunjungan tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk melakukan diskusi. Dalam pertemuan di Dinas Pariwisata Provinsi Bali ini dihadiri pula oleh ASITA Bali, IHGMA Bali, Forum Komunikasi Desa Wisata Bali, Gahawisri Bali, HPI Bali dan Bali Wedding Association.
“Dalam kesempatan CDD ini kami harap dapat melakukan sharing terkait masalah yang sering muncul di Bali terkait penanganan turis yang datang dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, serta usulan-usulan untuk membangun industri pariwisata,” ujar Staf Khusus Pariwisata Gubernur Sulut, Dino Gobel.
Dalam diskusi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, menyampaikan bahwa berbagai permasalahan terkait industri pariwisata memang banyak terjadi di Bali, saat ini Menteri Pariwisata telah membentuk Bali Tourism Hospitality untuk mengantisipasi semua hal terkait wisatawan yang sedang atau yang akan berwisata ke Bali saat terjadinya erupsi Gunung Agung di Bali. Selanjutnya, Menteri Pariwisata akan menjadikan Bali Tourism Hospitality sebagai percontohan untuk diterapkan di daerah lainnya.
“Melalui kegiatan CDD ini diharapkan dapat mewujudkan kolaborasi yang baik dengan semua pihak dalam pengembangan industri pariwisata di daerah Sulawesi yang kemudian dapat dijadikan sebagai motor pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan berbagai masukan dan saran dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata dapat menjadi perbaikan dan inspirasi dalam mengembangkan potensi pariwisata daerah yang dimiliki Sulawesi Utara," ujar General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado Minggus E.T Gandeguai dalam kesempatan terpisah.
Saat ini pertumbuhan penumpang domestik dan internasional yang melalui Bandara Sam Ratulangi Manado dari Januari hingga November 2018 tercatat meningkat 4% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya atau sejumlah 2.544.734 penumpang. Kedepannya, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke Sulawesi Utara sehingga dapat mewujudkan konektivitas transportasi udara sehingga pengembangan industri pariwisata Sulawesi Utara akan terakselerasi lebih cepat. [HUMAS MDC]