en id

Berita

> Menuju CSR
Sistem Informasi Pelayanan Publik Menu
Berita

SAFE TRAVEL, #TERBANGLAGI DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU AMAN DAN NYAMAN

27 Oct 2020

kembali ke list


MANADO  – Di masa adaptasi kebiasaan baru,  penerapan protokol kesehatan menjadi kunci dalam pelaksanaan kegiatan kebandarudaraan guna meminimalisir resiko penyebaran Covid-19. Atas konsistensi penerapan protokol kesehatan di bandara, pada 21 Agustus lalu Angkasa Pura I mendapat stempell "Safe Travel" dari World Travel and Tourism Council (WTTC).  Seiring dengan penyematan stempel Safe Travel tersebut, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado pada Selasa (27/10) melaksanakan kegiatan kampanye Safe Travel. 

Selain manajemen Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, turut berpartisipasi dalam kegiatan kampanye ini pihak ground handling dan maskapai Lion Air. Kampanye yang digaungkan ini dilaksanakan dengan harapan dapat menumbuhkan kembali rasa aman dan nyaman pada masyarakat saat melakukan perjalanan, serta mendorong kembali pemulihan sektor pariwisata dan perekonomian yang terdampak akibat pandemi COVID-19.

“Saat ini kita bersama-sama tengah menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru, berbagai lini bisnis terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 ini, dan tidak terkecuali industri penerbangan dan pariwisata. Memasuki akhir tahun 2020, industri penerbangan mulai beradaptasi, hal ini nampak pada pertumbuhan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat yang  perlahan mulai menunjukkan geliat,” ujar Minggus E.T Gandeguai selaku General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado.

Minggus menyampaikan bahwa selama bulan Oktober 2020, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado melayani 63.256 penumpang atau naik sekitar 18% jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang bulan Agustus 2020 yang hanya mencapai 53.788 penumpang. Meskipun secara akumulasi periode Januari hingga Oktober 2020 masih mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 59%, dimana tahun lalu pada periode yang sama Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani lebih 1,6 juta penumpang, namun Minggus menyampaikan optimismenya bahwa industri penerbangan dan pariwisata Sulawesi Utara akan kembali pulih. 

Adanya geliat positif dalam industri penerbangan akan memiliki efek domino pada peningkatan kegiatan ekonomi daerah dan industri pariwisata seperti hotel, restoran, UMKM  (souvenir dan oleh-oleh), serta tempat wisata yang diharapkan juga akan ikut berputar dan bangkit dari kondisi saat ini.

“Kampanye Safe Travel ini menjadi bentuk upaya kami dalam mencapai kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan udara, dikarenakan seluruh operasional yang dilaksanakan berpedoman pada protokol kesehatan. Saya mohon kerja sama agar semua tetap menerapkan protokol kesehatan selama berpergian, serta mengingat selama masa adaptasi kebiasaan baru ini pada proses keberangkatan adanya pemeriksaan berkas hasil rapid test dan suhu guna memastikan kesehatan maka diharapkan calon penumpang dapat hadir 4 jam sebelum keberangkatan,” lanjut Minggus.

Kampanye ini dikemas dalam kegiatan interaktif antara Angkasa Pura I Manado dan maskapai dengan para calon penumpang. Pada kesempatan tersebut, Jeffry Johassan selaku Station Manager Lion Air Manado menyampaikan bahwa selain penerapan protokol kesehatan, terbang bisa aman dan sehat karena dalam pesawat didukung dengan fasilitas yang memadai, yakni dilengkapi high efficiency particulate air (HEPA) filter.

“Ini menjaga sirkulasi udara tetap bersih, bekerja setiap 2 atau 3 menit sekali tentunya memberikan jaminan kualitas udara di pesawat,” ungkapnya. 

Usai kegiatan tersebut, para calon penumpang juga mendapat face shield yang dibagikan gratis. Kampanye yang seperti ini rencananya akan terus dilangsungkan hingga Desember 2020.

“Penerapan protokol kesehatan di Bandara Sam Ratulangi Manado sudah cukup baik sesuai himbauan dari pemerintah, semoga pandemi ini segera berakhir sehingga berpergian kemanapun tidak perlu lagi merasa was-was dan khawatir, terima kasih untuk informasinya,” ungkap Deisy M. salah satu penumpang Lion Air JT 777. [Humas MDC]